![]() |
Ilustrasi: kepingikan.blogspot.com |
Jragung - Karangawen - Demak
Apitan atau selamatan Desa ini dilaksanakan setiap bulan Apit dalam kalender jawa. Oleh sebab itu masyarakat Desa Jragung sering menyebutnya tradisi Apitan. Dimana tradisi ini menjadi rutinitas tahunan bagi masyarakat Desa Jragung.
Dalam Tradisi yang di dalamnya menggelar pertunjukan wayang kulit siang malam, Selain sebagai wujud rasa syukur warga masyarakat Jragung atas apa yang diberikan oleh Alloh SWT. juga di tujukan untuk menghibur Dan mengenalkan kepada warga masyarakat beserta anak-anak tentang budaya kesenian Jawa yang diwariskan dan di lestarikan para pendahulunya.
Tradisi ini akan selalu dilaksanakan setiap tahunnya dibulan Apit.
Upacara Apitan di Desa Jragung ini biasanya dipimpin oleh Kepala Desa. Dalam pelaksanaan upacara Apitan ini, dibentuk sebuah kepanitiaan yang terdiri dari Pengurus LKMD dan tokoh masyarakat Desa. Cara pemilihan panitia biasanya melalui rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa. Upacara Apitan ini diikuti oleh semua masyarakat di Desa Jragung yang menjadi peserta atau menjadi penonton dalam Upacara Apitan ini.
Didalam upacara Apitan ini, tidak ada larangan yang baku. Akan tetapi hanya sebagai anjuran yaitu sehabis dhuhur saat hari pelaksanaan Apitan ini, diadakan selamatan serentak tidak disatu tempat melainkan di Dukuh masing-masing yang disiarkan oleh radio. dan dipimpin oleh kepala dukuh masing-masing. Tamu undangan dan pengisi acara biasanya dari beberapa pihak, yaitu dari Kecamatan, Polsek dan Koramil. Kemudian ditambah perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kelembagaan (BPD, LKMD, RT, RW) semua diundang untuk selamatan sehabis maghrib dirumah Kepala Desa.
Dalam memulai pertunjukannya, Pagelaran Wayang Kulit pada siang hari, selalu mengambil lakon boyong Dewi Sri, yang tujuannya agar rejeki masyarakat Desa Jragung melimpah ruah, mencakup aspek manapun.
Sedangkan untuk malamnya biasanya diambil lakon yang berhubungan dengan perjuangan pembangunan Desa, contohnya: Semar Mbangun Kayangan, Gathotkaca Winisuda, diantaranya lakon-lakon semacam itu.
Dalam Apitan ini, sumber dana yang di dapat selain dari donatur di desa jragung, Panitia juga mengumpulkan dana yang diperoleh dari swadaya masyarakat yang besarannya sudah ditentukan melalui rapat BPD yang digunakan untuk acara selamatan ini, juga untuk pagelaran wayang kulit sehari semalam, dikisaran Rp. 15.000/KK.
Selain aspek Seni dan Religi yang paling menonjol dalam Upacara Apitan ini, Terkandung juga di dalamnya aspek Pengetahuan, Sosial, Ekonomi, dll.
Jadi, pada intinya Upacara Apitan ini digunakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Desa Jragung kepada Alloh SWT. yang telah memberikan keselamatan, kesehatan, juga memberikan rejeki melalui pertanian, perdagangan maupun aspek lain.
WallohuA'lam.
"Dikutip dan di rubah secukupnya"
Sumber : Bagus Adi Kuncoro
0 komentar:
Posting Komentar